Ibarat Buah Maja

  • 0


Rasul pernah bersabda : “Andai anak Adam mempunyai satu lembah emas, pasti ia ingin mempunyai dua lembah. Dan tak ada yang dapat memghentikannya kecuali maut.”


Memang, masalah harta –sering identik dengan kemewahan- merupakan permasalahan yang tidak dapat diremehkan dalam abdi manusia kepada Tuhannya. Harta dapat menjadi halang rintang bagi manusia yang ingin menjadi abdi Tuhan. Meskipun, tidak dapat dipungkiri bahwa harta pula dapat menjadikan manusia abdi Tuhan yang baik. 


Orang bijak pernah berkata “Harta itu ibarat ular, yang mengandung racun sekaligus obat. Bagi orang yang ahli, tidak sulit untuk mengeluarkan obat yang terkandung didalamnya. Namun bagi mereka yang tidak ahli, bisa ular itu dapat membunuhnya.”

Kalian semua pasti tahu buah maja, yang terkenal rasa pahitnya. Buah Maja itu buahnya bulat seperti semangka, warnanya pun sangat menarik. Bagi mereka yang sangat dahaga, buah itu akan sangat menggiurkan untuk melegakan dahaganya. Namun, tak seperti yang diharapkannya, rasa pahit yang tak tertolong malah ditelannya. Buah Maja dapat di ibaratkan sebagai kemewahan karena ada yang mengatakan kemewahan hidup dapat menghantarkan pada kepahitan hidup, salah satunya adalah kehancuran. Fakta menunjukan, gaya hidup mewah akan membuat orang lalai akan tujuannya didunia; menjadikan orang berpikir pendek;  dan jauh dari cita-cita yang mulia.

Ibnu khaldun pernah berkata, bahwa kehidupan mewah akan merusak manusia. Kemewahan akan menunjukan pada diri manusia berbagai macam kejelekan, kebohongan, dan banyak perilaku buruk yang lainnya. Nilai-nilai agung pun akan hilang, dan akan berganti menjadi perilaku buruk yang membawa pada keterpurukan.

Banyak manusia yang mengejar kemewahan dengan jalan pintas, dan mengabaikan nilai-nilai akhlak dan moral. Mencuri, menodong, menipu, dan korupsi pun dapat di artikan sebagai tindakan untuk memperoleh hidup mewah.

Rasul juga pernah mengingatkan akan bahaya dari kemewahan :
“Sesungguhnya, diantara yang aku khawatirkan atas kalian sepeninggalanku nanti ialah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia ini kepadamu.

Fakta juga telah membuktikan bahwa orang yang berperilaku hidup mewah akan cenderung membangkang pada perintah-perintah Tuhan. 





Dari berbagai kekurangan yang dimiliki oleh harta tersebut, semoga kita tidak tergelincir kedalamnya dan mudah-mudahan kita dapat dengan pandai menggunakan harta dengan semestinya. Serta dapat menjadikan kita sebagai muslim yang baik

Nasihat orang bijak :”Merasa puas terhadap perolehannya, membuat fakir seolah-olah menjadi kaya raya. Sedangkan serakah atau tama’, dapat menjadikan orang kaya seolah-olah menjadi fakir.”

__Semoga Bermanfaat untuk kita semua__


#dinukil dengan perubahan dari buku sentuhan kalbu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar